Semuanya telah jelas , kau bukanlah untukku . Meski tak
terpungkiri telah banyak masa yang kita lalui bersama, ya, hanya ada aku
dan kamu.
Namun
Kini, aku harus melepasmu, saat aku merasa genggaman tanganmu mulai tak seerat
waktu itu. Tatapan matamu tak sehangat mentari kemarin, dan pelukanmu kurasakan
semakin asing bagiku.
Aku
tidak berubah,aku masih diriku yang kemarin yang mencintaimu tak jeda
sedikitpun. Hanya saja..Aku mulai meragu, diam diam disetiap pagi dan menjelang
tidur. Terlambat aku sadari Ada nama lain yang menghuni di sudut bibirmu yang
setiap saat ingin kau ucap. Aku selalu berharap itu adalah nama indah milikku,
tapi tak dapat ku pungkiri, ada wanita lain yang tak dapat kau tepis , lalu..
Seperti inikah cinta yang aku pertahankan ? , aku benci ! Semakin benci pada
kenyataan , bahwa aku bukanlah satu satunya wanita yang kau cintai, karena
sekarang aku telah kau khianati .
Ketika
kita bersama , Aku pikir kau sudah berhenti untuk mencari dan menemukan hati
yang lain, nyatanya sejauh kita melangkah ,kau hanya memberi dirimu, sementara
aku dengan begitu bodoh memberi hatiku.
Sayangnya
aku terlampau percaya padamu , pada permainanmu, pada janji setia yang kau
tuturkan tanpa jeda. Tahukah ? Kebersamaan kita adalah takdir yang selalu aku
rangkai tapi tak pernah kau jadikan kenyataan..
jika
waktu dapat aku kembalikan, aku ingin berbalik kesekian jam, menit, dan detik
yang berlalu, aku ingin menghapus segala rasa yang sekarang aku sesali,
meluluhkan setiap keinginan yang semakin terharapkan, kenapa ? Kau justru
menaruh cintamu pada hati yang lain . Sementara disini kau menutup matamu dan
berpaling dari cinta yang tulus aku berikan.
sekarang
: aku ingin berhenti, sebab aku tak tahu bagaimana cara untuk berbagi ,
terutama pada cinta dan kasih sayangmu yang tak lagi kumiliki. Mungkin, aku
akan terluka .. Lalu dengan bodoh mencari bayangmu disetiap sudut dinding
yang membisu.aku akan jauh kehilangan ... Aku akan menyesal sepanjang waktu
karena melepaskanmu, bahkan disaat tanpa sengaja memoriku membiaskan kembali
kenangan tentangmu kala itu mungkin akan ada jutaan air mata yang tak lagi
mampu aku bendung. Tapi, sejauh yang tak pernah aku bayangkan, aku
terlupa pada batasan batasan dalam mencintai , Setidaknya sudah pernah ada
kebahagiaan di awal , meskipun diakhir sebuah perjalanan harus ada rasa
sakit yang tak berkesudahan.dan sejauh rasa sakit yang perlahan kau
tanamkan diatas kesetiaan ku. aku percaya meskipun sulit , aku akan baik
baik saja tanpamu. Jadi pergilah, jangan menoleh dan biarkan aku sendiri.
Berbahagialah..Sebab
kini aku yang mencintaimu tak akan pernah memilih kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar