Saat
pertama kali melihatnya di hamparan rumput hijau dalam naungan matahari
di sore itu , dia yang hanya di payungi langit biru buru buru menutupi
wajahnya dengan buku yang ada di tangan kanannya saat berjalan menuju halte bis
tepat di tempat aku berdiri , mataku terus menatapnya yang melangkah
Bergegas menaiki Bis umum berwarna putih , Bis melaju . sosoknya berlalu . tapi
tidak dengan ingatanku tentangnya .
Pertemuan
singkat tanpa tema dan judul itu , tak kukira akan menjadi cela munculnya
rasa cinta di hatiku , awalnya sudah ku coba menepis , tapi cinta begitu kuat
untuk membawaku bersamanya dari pada menjauh darinya, Karena semenjak saat itu
langkah kaki ku terus mengikuti kemana bayangnya pergi , hati ku begitu resah ,
Jiwaku tak pernah berhenti untuk gelisah , karena sosoknya yang mempesona
mengitari seisi hatiku . sosoknya yang tak kukenali .
Aku tak
mengenalnya , aku hanya jatuh cinta .
Aku sadar
, rasa ini hanya di miliki oleh ku saat ini , hanya aku yang menggebu gebu
menyimpan sekelumit perasaan untuknya , hanya aku yang selalu menanti pertemuan
singkat dengannya setiap hari di halte bis itu ,lalu berharap esok dapat segera
tiba dan pertemuan dengannya dapat terulang kembali. Tapi yang Kucemaskan
Terjadi , dia tidak Peka terhadap rasaku, entah karena apa . Ekspresinya
tetap sama , tampaknya aku hanya seperti bayangan kosong di sana . Di halte bis
itu . Tepat di sampingnya .
Sesekali
aku berharap dia menyadari aku yang selalu memperhatikannya dan akhirnya
menawarkan tangannya untuk menanyakan namaku, lalu menyebutkan namanya
yang sangat ingin aku ketahui, aku selalu mengingikan itu terjadi agar
aku bisa menyebut namanya dalam setiap doa yang kupanjatkan, sayangnya
hal itu tidak mungkin terjadi, bakan dalam filem sekalipun. “
Apakah aku pastas menjadi miliknya ?, tidakkah dia orang yang sempurna untuk
aku yang biasa ? , atau mungkinkah dia sudah punya kekasih ? “ jika itu
benar , tidakkah ini terlampau sia sia ? “
Semenjak
pertanyaan itu terlintas, semenjak hari ini , aku berhenti mencintainya ,
dan ternyata hal itu tidak begitu sulit, dibandingkan dengan mencintai
seseorang yang tak akan mungkin dapat dimiliki . Aku hanya tahu , jika
aku bukan jalannya, atau saat ini aku belum di takdirkan untuknya, maka
yang harus kulakukan hanya berhenti mengharapkannya , dan berhenti membuat
hatiku menunggu untuk sesuatu yang tak pasti, berhenti jatuh cinta. Percayalah
itu tidak sulit.
Mungkin
karena aku belum mengenalnya, belum memiliki segudang kenangan indah bersamanya
, juga belum terbiasa untuk selalu menatap matanya dan mendengar kata kata
lembut dari mulutnya , aku beruntung cinta ini hadir tanpa sebab dan
tanpa alasan , karena itu ia dengan mudah menghilang tanpa segudang pertanyaan
yang perlu aku cari jawabannya . Karena Mulai hari itu, aku membiarkan sosoknya
berlalu bersama hembusan angin di sore itu. Membawa perasaan suka ,
perasaan sayang , perasaan cinta yang pernah singgah dihatiku untuknya pergi
jauh , bahkan sangat jauh dari muaranya. Kini aku menjadi aku yang biasa , yang
tak pernah mencintainya .
Ketika
Sosoknya masih berdiri disana , menunggu bis putih yang selalu melintas di jam
jam biasa , aku telah berlalu , tanpa sedikitpun tersisa ingatan tentangnya .
untuk sosoknya
yang tak pernah bisa kukenali