" Putus ? Tapi kenapa ? "
" aku sudah tidak mencintaimu lagi . “
“ kenapa
? “ aku masih menatapnya , mencoba mencari raut wajahnya yang dulu
aku kenal. Dia tidak di sana.
“ kau
tidak seperti yang dulu , sudah jauh berubah “
“ kenapa
? “
“ mungkin
sekarang kita sudah tidak saling cocok, banyak perbedaan yang berputar putar di
antara kita ! “
“ Kenapa
? “
“ Kenapa
terus bertanya , aku sudah menjelaskan semuanya . “
“
Benarkah kau ingin putus hanya karena alasan – alasan itu, atau ada alasan lain
? “
“ tidak
ada alasan lain , jangan menelpon ku lagi “ pria yang satu ini
berlalu begitu saja dari pandanganku , bahkan tidak menghapus air mata yang
setetes demi setetes membasahi pipiku , Kini pipi itu tak lagi merah merona ,
Pucat , basah dan tak beraturan , wajahku tak lagi ingin ku tengadahkan .
aku malu pada diriku sendiri terlebih pada hati bodohku . Pria yang Kucintai
selamat empat tahun terakhir , mengakhiri hubungan yang telah kami bina
bertahun tahun begitu saja .
“ Jangan
menangis “ selembar tissue di ulurkan kepadaku , Pria itu masih disana .
“
seharusnya kau menahanku , mencegahku , mengatakan sesuatu alasan yang bisa
membuatku tetap bertahan di sampingmu , kau Cuma bertanya kenapa , kenapa , dan
kenapa , aku bosan denganmu Bodoh !! “
“ yang ku
inginkan hanya memberimu kebebasan dan kepercayaan , bukankah itu yang di
inginkan dalam sebuah hubungan “ aku melempar tissue yang telah basah
oleh cairan bening dari mataku itu , dan menggantinya dengan lengan
bajuku .
“ Jangan
seperti ini , “
“ Seperti
apa ? Menangis dan tampak bodoh di depanmu ?” aku berteriak , sudah cukup
selama ini aku hanya diam dan mendengarkan nya , aku juga ingin bicara , ingin
mengatakan apa yang aku rasakan , ingin mengungkapkan rasa sakit yang baru saja
ia torehkan , tapi aku tak pernah tahu bagaimana caranya , karena dia adalah
cinta pertama ku, aku takut menyakitinya cukup aku saja yang terluka .
“
sudahlah , maafkan aku !! “
“ Jangan
!! “ aku menepis tangannya ketika pria itu hendak merangkul tubuhku .
“ aku
masih mencintaimu , “ ucapnya pelan di telingaku .
“ tapi
aku tidak , kau seharusnya tidak memutuskan ku, aku bukan wanita yang
bisa kau tarik ulur perasaannya , jika memang kau sudah bosan , jika
menurutmu aku telah berubah , jika kita sudah tak lagi bisa bersama ,
tinggalkan saja, bukankah aku juga tidak menahanmu ? “ air mataku sudah
tak menetes lagi , bukan karena rasa sakitnya sudah hilang tapi karena ia sudah
terlalu banyak mengalir sepanjang hubungan ini berjalan .
“ seperti
inilah sikapmu yang tidak aku sukai , kau terlalu angkuh untuk seorang wanita “
Aku diam
. tidak bicara. Tidak menatapnya .
“ Baiklah
, aku pergi ya ? “ pria itu mengecup hangat keningku . itu hal yang selalu ia
lakukan saat akan pergi jauh meninggalkanku untuk bisnis yang sedang ia
kerjakan . tapi setelah itu ia selalu akan mencium pipiku sambil mengatakan
bahwa ia akan segera kembali .
Namun
kali ini , kekasihku itu hanya berlalu , tidak mencium pipi kananku , bahkan
tidak mengatakan kata – kata manis nya yang selalu ku tunggu tunggu. Aku yang
bodoh dan angkuh ini, kini telah menyakitinya .
Sosoknya
telah hilang , tapi aroma nafasnya masih menempel di wajahku , aku
tersadar pria itu telah membawa jauh hatiku , bersama seluruh kuncinya .
..Cerita ini Masih tentang
mu , yang selalu aku tunggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar