Jumat, 20 September 2013

Secuil Keangkuhan

  " Putus ? Tapi kenapa ? "
      " aku sudah tidak mencintaimu lagi . “
“ kenapa ? “ aku masih menatapnya , mencoba mencari  raut wajahnya  yang dulu aku kenal. Dia tidak di sana.  
“ kau tidak seperti yang dulu , sudah jauh berubah “
“ kenapa ? “
“ mungkin sekarang kita sudah tidak saling cocok, banyak perbedaan yang berputar putar di antara kita ! “
“ Kenapa ? “   
“ Kenapa terus bertanya , aku sudah menjelaskan semuanya . “
“ Benarkah kau ingin putus hanya karena alasan – alasan itu, atau ada alasan lain ?  “
“ tidak  ada alasan lain , jangan menelpon ku lagi “  pria yang satu ini berlalu begitu saja dari pandanganku , bahkan tidak menghapus air mata yang setetes demi setetes membasahi pipiku , Kini pipi itu tak lagi merah merona , Pucat , basah dan  tak beraturan , wajahku tak lagi ingin ku tengadahkan . aku malu pada diriku sendiri terlebih pada hati bodohku . Pria yang Kucintai selamat empat tahun terakhir , mengakhiri hubungan yang telah kami bina bertahun tahun begitu saja .   
“ Jangan menangis “ selembar tissue di ulurkan kepadaku , Pria itu masih disana .
“ seharusnya kau menahanku , mencegahku , mengatakan sesuatu alasan yang bisa membuatku tetap bertahan di sampingmu , kau Cuma bertanya kenapa , kenapa , dan kenapa , aku bosan denganmu Bodoh !! “
“ yang ku inginkan hanya memberimu kebebasan dan kepercayaan , bukankah itu yang di inginkan dalam sebuah hubungan “ aku melempar tissue yang telah basah oleh  cairan bening dari mataku itu , dan menggantinya dengan lengan bajuku .
“ Jangan seperti ini , “
“ Seperti apa ? Menangis dan tampak bodoh di depanmu ?” aku berteriak , sudah cukup selama ini aku hanya diam dan mendengarkan nya , aku juga ingin bicara , ingin mengatakan apa yang aku rasakan , ingin mengungkapkan rasa sakit yang baru saja ia torehkan , tapi aku tak pernah tahu bagaimana caranya , karena dia adalah cinta pertama ku, aku takut menyakitinya cukup aku saja  yang terluka .
“ sudahlah , maafkan aku !! “
“ Jangan !! “ aku menepis tangannya ketika  pria itu hendak merangkul tubuhku .
“ aku masih mencintaimu ,  “ ucapnya pelan di telingaku .
“ tapi aku tidak  , kau seharusnya tidak memutuskan ku, aku bukan wanita yang bisa kau tarik ulur perasaannya ,  jika memang kau sudah bosan , jika menurutmu aku telah berubah , jika kita sudah tak lagi bisa bersama , tinggalkan saja, bukankah aku juga tidak menahanmu ? “  air mataku sudah tak menetes lagi , bukan karena rasa sakitnya sudah hilang tapi karena ia sudah terlalu banyak mengalir sepanjang hubungan ini berjalan .
“ seperti inilah sikapmu yang tidak aku sukai , kau terlalu angkuh untuk seorang wanita “
Aku diam . tidak bicara. Tidak menatapnya .
“ Baiklah , aku pergi ya ? “ pria itu mengecup hangat keningku . itu hal yang selalu ia lakukan saat akan pergi jauh meninggalkanku untuk bisnis yang sedang ia kerjakan . tapi setelah itu ia selalu akan mencium pipiku sambil mengatakan bahwa ia akan segera kembali .
Namun kali ini , kekasihku itu hanya berlalu , tidak mencium pipi kananku , bahkan tidak mengatakan kata – kata manis nya yang selalu ku tunggu tunggu. Aku yang bodoh dan angkuh ini, kini telah menyakitinya . 
Sosoknya telah hilang , tapi aroma nafasnya masih menempel di wajahku ,  aku tersadar pria itu telah membawa jauh hatiku , bersama seluruh kuncinya .


..Cerita ini Masih tentang mu , yang selalu aku tunggu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar