"Apa kabar bumi
hari ini ? " Gumamku sambil tetap fokus pada keadaan diluar kaca Pesawat
luar angkasa yang kukendarai, sesekali aku sempatkan jemariku yang sudah mulai
kram memegang tuas kendali pesawat untuk beralih mengelus elus kepala Doggopo ,
Anjing peliharaanku yang tak pernah mau ketinggalan untuk berjalan jalan ,
Apalagi jika tujuan perjalananku adalah BUMI .
Pagi pagi sekali aku
telah menyiapkan segala perbekalan yang penting untuk kubawa dalam perjalanku
hari ini , terkhusus cemilan ringan untuk Anjingku yang rewel " Doggopo
" ia akan dengan tega menggaruk garuk kursi kemudi jika ia lapar , sungguh
aku tak akan nembiarkan Doggopo melakukan itu pada pesawat luar angkasa baru ku
ini , ayah sudah susah payah menciptakannya untukku , ditambah lagi pesawat
luar angkasa ini di berinama yang sama dengan namaku " Cerzius " .
Ini adalah perjalanan tunggal pertamaku meninggalkan Planet Kepler-186F menuju
Bumi , oh .. Aku rindu sekali pada Bumi, entah sudah setua apa dirinya sekarang
Aku menarik Tuas
dengan kencang, tanpa terasa pesawat luar angkasa yang ku kendarai telah
memasuki atmosfer Bumi. Membus jarak 500 tahun Cahaya kini Aku telah begitu
jauh meninggalkan planet Kepler-186F dan tiba di Bumi. Doggopo tampak takut, ia
terus menerus menggonggong melihat pinjaran api yang berkobar kobar
mengelilingi pesawat luar angkasa yang mulai bergetar dengan hebat ,gesekan
badan pesawat dengan tujuh lapisan atmosfer Bumi menciptakan panas yang
membakar , Biasanya meteor yang bertabrakan diluar angkasa dan terpental kebumi
akan langsung terbakar habis saat mencapai Bumi. Tapi sepertinya kali ini
berbeda , Lapisan atmosfer bumi tampaknya sudah semakin menipis, mungkin beberapa
puluh tahun nanti Bumi akan meleleh karena terbakar oleh sinar matahari..
Bahkan Dari dalam pesawat luar angkasa saja aku bisa merasakan hawa bumi yang
begitu panas dan semakin panas.
"GUK GUK
GUK" Doggopo menggongong, tampaknya ia telah melihat sesuatu di Bumi yang
membuatnya tertarik,
"Apa yang kau
lihat Doggopo ? " tanyaku , Doggopo kembali menjawab dengan gonggongan
kecil . Aku menurunkan sedikit peawat luar angkasaku . Aku yakin manusia Bumi
selalu punya kebiasaan Menarik untuk dijadikan tontonan gratis bagi pengunjung
seperti kami.
"Hmm.." Aku
bergumam, mataku menangkap keadaan di daratan bumi, ada begitu banyak manusia
Bumi yang berkumpul di sepanjang jalan dan meneriaki kata kata kasar yang
anarkis, sebagian diantara mereka tampak asik merusak berbagai macam benda di
atas Bumi , " Dasar manusia bumi ! " cetusku. " untuk apa mereka
membangun , jika nantinya dirusak kembali ". Gumamku prihatin .
Kembali tanganku
menaikkan tuas kendali, pesawat kami tidak boleh berada terlalu dekat dengan
daratan bumi . Aku tidak ingin melihat tingkah aneh manusia bumi saat melihat
pesawat luar angkasaku ini mengudara di atas kepala Mereka, hal buruk akan
terjadi, aku masih ingat ketika pertama kali ayah mengajakku ke BUMI , waktu
itu ayah ingin menunjukkan padaku sebuah planet dimana para leluhur kami pernah
tinggal sekitar ribuan atau jutaan abad yang lalu . Ya, tempat itu bernama Bumi
, para leluhur menamai tanah mereka sebagai Atlantis. Sampai sekarang Manusia
Bumi percaya bahwa Benua Atlantis dengan peradaban modern itu telah tenggelam
di dasar laut dalam waktu satu hari satu malam, nanum kenyataannya ketika
Manusia manusia bumi sibuk mencari opini tentang menghilangnya atlantis, para
leluhur kami sudah mendirikan kehidupan di Planet baru yang mereka temukan.
Ayah mengatakan bahwa Terjadi bencana besar kala itu, sebagian besar daratan di
Bumi tenggelam oleh stunami yang muncul akibat gempa yang dasyat , para ilmuah
atlantis telah memprediksikan Bencana tersebut , karena itu berpuluh puluh
tahun sebelum bencana dasyat itu terjadi para peneliti dari atlantis telah
mempersiapkan sebuah rancangan pesawat luar angkasa dan mencari Planet lain
untuk mereka tempati , dan beberapa bulan sebelum bencana itu tiba para
peneliti berhasil menemukan sebuah planet yang percis seperti Bumi dan mereka
menamainya kepler-186F. Satu hari sebelum bencana itu terjadi para leluhur
telah meninggalkan atlantis beserta Bumi untuk selamanya.
Kini kami sebagai anak
Cucu dari Para leluhur dari Atlantis tinggal dengan damai di Planet kepler-186F.,
sesekali manusia dari Planet kepler selalu berkunjung ke Bumi, sebagian dari
kami ada yang datang untuk mempelajari sejarah, sekedar untuk berjalan jalan
pada jam-jam libur , atau bahkan hanya untuk melepas rindu seperti ku.
Jika bicara usia, manusia dari Planet Kepler terpaut lebih tua dari pada
manusia bumi , semua itu karena Planet Kepler memiliki jarak yang dekat dengan
Matahari , dengan galaksi yang berbeda Palnet Kepler-186F mengorbit Matahari
dalam jangka waktu yang lebih singkat yaitu 130 Hari . Saat ini aku telah
memasuki usia 22 tahun , Itu artinya jika aku tinggal dibumi maka usiaku adalah
10 Tahun, mungkin karena masa orbit planet kepler yang lebih cepat dari
Bumi , manusia di planet Kepler juga berpikir lebih cepat dari manusia bumi.
Seperti yang aku lihat saat ini , Bumi tak pernah mengalami kemajuan yang baik
, melainkan perubahan kearah yang lebih buruk, Namun entah mengapa setiap kali
manusia dari planet Kepler-186F berkunjung ke Bumi, manusia bumi yg melihat
atau menyadari kedatangan kami selalu menyambut dengan ketidak senangan ,
seakan akan Bumi hanyalah milik mereka sementara kami hanyalah makluk asing
yang datang untuk memberikan kabar buruk.
“ Manusia Bumi ini
lucu “ Ucap Ayah Padaku kala itu . Aku dan doggopo menatap pada ayah
dengan tanda Tanya besar .
“ Sejauh ini tidak ada
satu dari kita yang memiliki hubungan dekat dengan Manusia bumi , tapi manusia
bumi dapat dengan mudah memberi nama dan Julukan terhadap orang orang dari
Planet Kepler dengan sebutan yang aneh, ALIEN “ Jelas Ayah .
“ Alien “ Gumamku , “
Ugh .. Aku tidak suka !” Cetusku kesal , bukan hanya aku , orang orang dari
planet kepler yang pernah berkunjung ke bumi juga merasakan kekesalan yang sama
. Manusia Bumi terlalu bersifat sok Pintar , Mereka terlalu mudah memberikan
persepsi dan pemikiran pemikiran kosong tanpa menguak lebih dalam tentang bukti
dan kejelasan keberadaan kami.
" Guk Guk Guk
" Doggopo Kembali menyalak dengan keras memudarkan kenanganku tentang
ucapan ayah belasan tahun yang lalu , Ah, kali ini entah apa yang menarik
perhatiannya..
"Wah , sebuah
Pelangi ! " gumamku, tampaknya di sebagian wilayah di Bumi baru saja
terjadi hujan, Tidak heran kenapa Doggopo menggonggong begitu keras , ia
begitu suka hujan .sepertinya Ia menginginkanku untuk mendaratkan pesawat luar
angkasaku agar ia bisa mencicipi daratan bumi yang basah. Dogoppo suka sekali
bermain air.
"Sebentar
doggopo, kita harus mencari kawasan yang aman untuk mendaratkan pesawat kita !
“ Ucapku, Doggopo memelankan gonggongannya .
Aku mulai melacak
lokasi teraman bagi pesawat luar angkasa untuk dapat mendarat, Sebenarnya Ayah
melarangku untuk mendaratkan Pesawat , Ia tidak ingin kunjunganku ke Bumi kali
ini di ketahui oleh manusia manusia dibumi , Tapi aku yakin Doggopo adalah
penjaga rahasia yang baik.
“ Bukankah Begitu
Doggopo ? “ Aku memainkan mataku pada Doggopo , ia menggeliat manja di kakiku.
Ada sebuah halaman
terbuka di antara pepohonan pinus yang berjajar rimbun sedikit jauh dari daerah
kawasan yang terkena hujan, sekarang susah sekali mencari hutan dibumi. Hanya
di hutan kami dapat mendaratkan pesawat tanpa perlu menarik perhatian manusia ,
Namun deretan pepohonan pinus yang cukup rimbun itu setidaknya cukup untuk
menyembunyikan pesawat luar angkasaku disana, walaupun tidak di tanah basah,
setidaknya aku juga ingin merasakan hangatnya rerumputan dibumi. Aku
menarik tuas untuk turun.
“ Guk Guk Guk , Guk
Guk Guk !” Kali ini Doggopo mengonggong untuk mengingatkanku agar tidak
lupa memakai baju Pelindung , sebuah baju yang dibuat khusus bagi para Manusia
di Planet Kepler untuk di pakai ketika berkunjung ke Bumi .
“ Bumi Itu Panas “
Ayah mengingatkanku kala itu , “ Udara disana begitu kotor, Baju ini akan
melindungimu dari panas matahari dan udara yang kotor, Ayah tidak ingin kinerja
otakmu menurun karena teinfeksi oleh virus yang ada di bumi “
“ Huh ,, “ Aku
menghela nafas, Baju khusus itu begitu ketat dengan sebuah helm besar di kepala
, sebuah helm yang berfungsi untuk menyaring udara bumi yang terhirup .
Sejujurnya , Aku tidak suka memakainya , hal itu membuat bentuk tubuh kami
terlihat aneh , dan mungkin hal itu jugalah yang membuat manusia bumi
menganggap kami berbeda . Padahal yang mereka lihat adalah kami dalam balutan
baju pelindung.
“ Oh , tidak ! “
Teriakku , tanpa kusadari ada sepasang manusia bumi diantara pohon pohon pinus,
Tampaknya kehadiran pesawat luar angkasaku membuat mereka terkejut. Namun aku
beruntung karena mereka tidak mendokumentasikan kehadiran kami , Mungkin karena
sepasang manusia itu tengah sibuk mengenakan pakaian mereka. Heran, di udara
bumi yang sedemikian panas bagaimana bisa mereka berbaring di rerumputan tanpa
mengenakan sehelai kainpun .
Aku menaikkan tuas
kendali , membawa pesawat luar angkasa melesat diudara.
“ Maaf Doggopo
Sepertinya kita harus menyudahi kunjungan kita kali ini “ Aku mengelus kepala
Doggopo. “ Lain kali kita akan mengajak teman temanku yang lainnya untuk
berkunjung , Ya … Semoga manusia bumi dapat menjaga planet tempat tinggal
mereka ini dengan baik, Walau entah akan seperti apa kabarnya nanti “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar