Masih segar dalam
ingatan , tentang bagaimana kita bertemu , cara kita jatuh cinta , dan kenangan
tentang bagaimana kisah kita berakhir dan meninggalkan luka . Tahukah kamu ? di
waktu – waktu itu , mataku masih menangkap sosokmu yang melintas di sudut ruang
tamu rumahku , memainkan gitar tua milik ayahku dan mengajakku jalan jalan
dengan motor Gedemu . Dan aku benar benar merindukan masa – masa itu ,
merindukan aroma nafasmu , merindukan segala
hal menyenangkan yang kita lalui bersama , namun sekarang semua kenangan
itu terasa begitu menyakitkan meskipun
hanya ketika sepintas namamu terdengar di telingaku .
Tidak ada yang salah
dengan hubungan kita , semuanya berjalan sewajarnya meskipun terkadang ada
pertengkaran kecil disana , namun semuanya akan selalu berakhir baik – baik saja
. sementara orang tuaku , mereka mengenalmu sebagai pemuda yang baik , sopan
dan bertanggung jawab , walaupun menurutku kau agak sedikit nekat , Tapi
mungkin itulah alasan aku menyukaimu , bahkan sampai sekarang , ketika aku
menyadari bahwa perbedaan telah benar benar membentang jarak di antara kita .
Perbedaan yang aku pikir dan aku harap dapat kita terpis suatu saat nanti ,
tapi kenyataannya , ungkapan “ Bersama tak harus sama “ tidak akan berhasil
dalam hubungankita , kita berbeda , kita tak sama , dan sebelum semua ini benar benar sulit untuk di akhiri , aku harus
memulai perpisahan ini terlebih dahulu . Melepasmu dan segala perbedaan kita .
Terkadang kusesali
segala yang terjadi , pertemuan dan jalinan yang entah mengapa bisa terjadi .
Perasaan yang tak ku ketahui muaranya dimana cinta tak selamanya bisa bersama .
entah bagaimana ,entah karena apa , kenyakinan menjadi hal terkuat yang tak
dapat tergantikan oleh apapun , bahkan cinta setulus apapun . Dan hari itu ,
ketika kau bertanya tentang kelangsungan hubungan yang tak dapat lagi aku
maupun kau pertahankan , aku hanya diam dan berusahan menerima keadaan yang
menyakitkan itu , Kita sama sama Bodoh Karena Tak tahu harus apa . Mataku pun
tak dapat mengungkapkan makna kepedihan akan bayang bayang perpisahan yang
tinggal selangkah lagi ini , Kita tak
bisa mundur , Pura – pura tidak mengenal atau tidak saling mencintai itu
omong kosong , atau apakah kita memang sebodoh itu ? .Tidakkah kita punya
secuil kesempatan untuk sedikit berusaha,
Namun apapun yang akan kita lakukan , Tuhanmu dan Tuhanku tak akan memberikan
kepastian apapun , dan meskipun kita mencoba
membangkang dan terus melangkah , alam akan menentang langkah kaki kita dan
ujung – ujungnnya perpisahan juga yang akan kita dera .
“ Kamu tidak
mencintaiku !” kamu menatap langkahku yang berdiri beberapa meter dari mu, Aku
hanya menunduk , mengambil mukenaku dan
berjalan memasuki masjid itu , aku tidak akan pernah mengulurkan tanganku
bersamamu , untuk melangkah bersama menuju masjid itu , Karena begitupun aku
yang tak pernah mau menerima ajakanmu untuk mengunjungi tempat yang teramat suci
bagimu itu.
“ Dia yang tidak mencintai
kebersamaan kita , “ Aku menunjuk pada masjid megah di belakangku , aku tidak
akan meneteskan airmata , karena aku
tidak ingin tampak bodoh di depanmu dan menyedihkan baginya . Karena Perpisahan
bukan untuk kita tangisi , tak ada gunanya , semuanya juga nggak akan kembali
seperti sedia kala , mungkin ini bagian dari takdir yang dia atur , Pertemuan
yang tak diharapkan dan perpisahan yang
menyakitkan . Ya... Mungkin tidak disini , mungkin dimasa yang lain , cinta
akan mempertemukan kita kembali , suatu saat nanti .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar