Koper hitam itu , aku
mulaimembencinya detik ini , ketika secara terang- terangan kau menyerahakan
surat pengunduran dirimu padaku . Kenapa ? Kau harus pergi sekarang ? , disaat
aku mulai merasa nyaman bersamamu , disampingmu, melewati banyak hari bersama ,
berpetualang ke berbagai tempat berdua . Kenapa kau pergi ? Kenapa ?
Firasatku sudah
menyalah sejak beberapa hari yang lalu , ketika tiba-tiba sikapmu mula berubah
terhadapku , kau tampak asing . Di
kantor , di tempat kita bertemu setiap harinya , berbicara tentang pekerjaan menyebalkan yang
setiap hari kita lalui tanpa prospek kemajuan sedikitpun , kau berubah teramat
aneh , tak banyak bicara . apakah mereka yang akan pergi selalu seperti itu ? ,
membuat tanda – tanda yang tak bisa dimengerti dengan sikap yang tak jelas ,
Kenapa ?
Kau hanya mengatakan
tak sanggup berada di sini lagi , di tempat ini , tempat yang kita sebut neraka
tak bertuan . Bagimu ... banyak hal yang bisa kau lakukan diluar sana , banyak
mimpi yang bisa kau kejar dan kau gapai di luar sana . Sementara disini , di
tempat ini , pekerjaan melelahkan dengan orang orang yang menyebalkan yang
selalu membuat mu muat dan tak pernah betah untuk berada disini lebih lama .
Tapi , Tidakkah ada secuil hal yang menjadi alasan bagimu untuk tetap tinggal. Tidakkah
kau lihat aku ada disini ? Tersenyum menyambutmu setiap harinya , tak pernah
absen untuk menyediakan telinga untuk mendengarkan semua kekecewaan di hatimu
,untuk selalu kau bagikan cerita tentang sulitnya hidup dan mimpi mimpimu ,
untuk menjadi orang yang selalu mengkhawatirkan keadaan mu setiap waktu , Tidak
kah kau lihat aku disini ? , tidakkah kau perduli ?
Bagaimana nanti aku
tanpa kamu ? , bagaimana aku melewati hari hati tanpa kau disini ? , masih
mampu kah aku tersenyum setelah itu ?, atau , kau pergi juga karena aku ? Gara –
gara aku barangkali ? , akan pergi kemana kau setelah ini ? Mungkinkah kita
tetap bisa bertemua selalu , berbagi cerita seperti biasa , atau setidaknya aku
yang akan mendengarkan ceritamu .Atau , ketika kita berpapasan disuatu tempat
adakah Tegur sapa disana ?
Sekian banyak
pertanyaan yang tak pernah ku dapatkan jawabannya , Bukan karena kau selalu
diam . Tapi , karena aku tak pernah punya nyali untuk menanyakannya. Bahkan
kemarin , ketika jelas – jelas koper hitam itu tergeletak di sudut kamarmu ,
aku hanya memilih diam , dan tetap diam , sementara hatiku tercabik – cabik entah
karena apa . hal yang sulit untuk ku jelaskan .
Tapi beginilah aku ,
gadis yang tak pernah berani untuk jujur pada perasaannya sendiri . Menyukai ,
Memendam , merelakan dan kehilangan , lalu hancur berkeping –keping dan tak
pernah menjadi utuh kembali .
Detik ini , ketika
kau melangkah pergi . Aku berharap bisa memelukmu dan menahanmu dengan kata –
kata yang selama ini tertahan dihatiku untukmu . Tapi hanya lambaian tangan dan
senyuman Perpisahan yang berada disana , Kau pergi , Berlalu , tak mengatakan
kemana , tak sedikitpun memberi kabar , dan tak pernah kembali . Sementara aku
menanti dan terus menanti .
Aku memang gadis yang
bodoh , Ketika kau masih disini dan akan pergi , aku malah bertindak seperti
tidak akan terjadi apa apa setelah kepergianmu itu, tapi sekarang semua orang
tahu , Aku lah yang paling kehilangan sosokmu yang tak dapat tergantikan . Oleh
apapun .
Untuk Pria yang
berjanji akan merayakan
ulang tahun kita berdua bersama ,
namun sekarang menghilang ,
Kapan kau kembali ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar