Rabu, 09 April 2014

Tetaplah Disini , Tetaplah Denganku

Koper hitam itu , aku mulaimembencinya detik ini , ketika secara terang- terangan kau menyerahakan surat pengunduran dirimu padaku . Kenapa ? Kau harus pergi sekarang ? , disaat aku mulai merasa nyaman bersamamu , disampingmu, melewati banyak hari bersama , berpetualang ke berbagai tempat berdua . Kenapa kau pergi ? Kenapa ?

Firasatku sudah menyalah sejak beberapa hari yang lalu , ketika tiba-tiba sikapmu mula berubah terhadapku , kau tampak asing .  Di kantor , di tempat kita bertemu setiap harinya ,  berbicara tentang pekerjaan menyebalkan yang setiap hari kita lalui tanpa prospek kemajuan sedikitpun , kau berubah teramat aneh , tak banyak bicara . apakah mereka yang akan pergi selalu seperti itu ? , membuat tanda – tanda yang tak bisa dimengerti dengan sikap yang tak jelas , Kenapa ?

Kau hanya mengatakan tak sanggup berada di sini lagi , di tempat ini , tempat yang kita sebut neraka tak bertuan . Bagimu ... banyak hal yang bisa kau lakukan diluar sana , banyak mimpi yang bisa kau kejar dan kau gapai di luar sana . Sementara disini , di tempat ini , pekerjaan melelahkan dengan orang orang yang menyebalkan yang selalu membuat mu muat dan tak pernah betah untuk berada disini lebih lama . Tapi , Tidakkah ada secuil hal yang menjadi alasan bagimu untuk tetap tinggal. Tidakkah kau lihat aku ada disini ? Tersenyum menyambutmu setiap harinya , tak pernah absen untuk menyediakan telinga untuk mendengarkan semua kekecewaan di hatimu ,untuk selalu kau bagikan cerita tentang sulitnya hidup dan mimpi mimpimu , untuk menjadi orang yang selalu mengkhawatirkan keadaan mu setiap waktu , Tidak kah kau lihat aku disini ? , tidakkah kau perduli ?

Bagaimana nanti aku tanpa kamu ? , bagaimana aku melewati hari hati tanpa kau disini ? , masih mampu kah aku tersenyum setelah itu ?, atau , kau pergi juga karena aku ? Gara – gara aku barangkali ? , akan pergi kemana kau setelah ini ? Mungkinkah kita tetap bisa bertemua selalu , berbagi cerita seperti biasa , atau setidaknya aku yang akan mendengarkan ceritamu .Atau , ketika kita berpapasan disuatu tempat adakah Tegur sapa disana  ?
Sekian banyak pertanyaan yang tak pernah ku dapatkan jawabannya , Bukan karena kau selalu diam . Tapi , karena aku tak pernah punya nyali untuk menanyakannya. Bahkan kemarin , ketika jelas – jelas koper hitam itu tergeletak di sudut kamarmu , aku hanya memilih diam , dan tetap diam , sementara hatiku tercabik – cabik entah karena apa . hal yang sulit untuk ku jelaskan .

Tapi beginilah aku , gadis yang tak pernah berani untuk jujur pada perasaannya sendiri . Menyukai , Memendam , merelakan dan kehilangan , lalu hancur berkeping –keping dan tak pernah menjadi utuh kembali .

Detik ini , ketika kau melangkah pergi . Aku berharap bisa memelukmu dan menahanmu dengan kata – kata yang selama ini tertahan dihatiku untukmu . Tapi hanya lambaian tangan dan senyuman Perpisahan yang berada disana , Kau pergi , Berlalu , tak mengatakan kemana , tak sedikitpun memberi kabar , dan tak pernah kembali . Sementara aku menanti dan terus menanti .
Aku memang gadis yang bodoh , Ketika kau masih disini dan akan pergi , aku malah bertindak seperti tidak akan terjadi apa apa setelah kepergianmu itu, tapi sekarang semua orang tahu , Aku lah yang paling kehilangan sosokmu yang tak dapat tergantikan . Oleh apapun .  


Untuk Pria yang berjanji  akan merayakan
 ulang tahun kita berdua bersama ,
 namun sekarang menghilang ,
 Kapan kau kembali ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar