Selasa, 15 April 2014

Kapan Kamu Perduli ?


Aku jatuh cinta padamu , sejak pertama kita bertemu , kau diam dan menghuni ruang hatiku , namun kau tak pernah perduli .
            “ GUBRAK !! “ kau membanting pintu kamara kostmu , dan aku hanya bisa mengelus dada untuk itu , mungking kau lelah dan tak ingin di ganggu pada saat – saat seperti ini, termasuk denganku . wanita yang  berdiam diri di sebelah kamar kostmu , yang  berusaha sekuat tenanga untuk bisa melambaikan tangan ketika kau berangkat bekerja di pagi hari , dan selalu terjaga untuk bisa menunggumu kemblai setiap malamnya . Dua hal yang berbeda yang biasa kulakukan , keculai singgah di hatimu , sebentar .
            Aku mengetuk pintu kamarmu .
            “ Rei .. “ Panggilku pelan “kau sudah tidur ? “ aku menempekan telinga di pintu kamarmu , untung segera ku tarik sebelum kau membukanya .
            “ ada apa ? “ kau tersenyum simpul.
            “ sudah makan malam ?” tanyaku polos.
            “ sudah !”
            “ Oh , “ aku menunduk ” ibu kost mengantarkan makan malam buat kita .. “
            “ tapi aku sudah makan ! “ jelasmu .
            “ Baiklah .. “ aku berbailik melangkah meninggalkanmu .
            “ Karra ..!  “ panggilmu , aku menoleh .
            “ Kau sudah makan ? “ aku hanya menggeleng  “ Aku menunggumu Rei “ bisik hatiku.
            “ mau kutemani ? “
            Aku menaikkan alis kiriku , “ bukannya kau sedang lelah ? “
            “ Kenapa Berpikir Begitu ? “
            “ Biasanya , kalau kau pulang sambil membanting pintu dengan keras dan berjalan masuk tanpa suara , kau pasti lelah atau sedang kesal “
            “ Benarkah ? , Kenapa kau bisa begitu banyak tahu tentang aku dari pada diriku sendiri ya ?”
Aku hanya menatapmu kosong , mencoba menyembunyikan perasaan yang begitu ingin untuk meluap, Disini . Tepat dihatiku .
            “ Sudah , kamu istirahat saja sana , Besok pagi pagi sekali , Kau harus berangkat bekerja bukan ..” aku melengos pergi , meskipun terus terang mataku masih ingin memandangmu lebih lama .
            “ Kenapa wanita selalu menyembunyikan perasaannya  .. “ ucapmu dingin .
            “  karena pria tidak pernah mengerti mereka “
            “ Huh ... Aku kesal sekali ,, “ Kau mngacak – ngacakrambut cepakmu.    
            “ Padaku ? “
            Kau menggeleng .
            “ Pada wanitaku  “ Jelasmu datar .
            Bibirku hanya mampu tersenyum , namun hatiku tersayat .
            Kau ingin aku mendengarkan ceritamu atau tidak ?”  kau tak menjawab namun dengan cepat menarik tanganku untuk masuk ke kamarmu , mata ku terbelalak . Ini pertama kalinya aku masuk kekamarmu , kamar yang cukup rapi untuk ukuran pria pekerja sepertimu , namun yang lebih mengejutkan bagiku , di setiap dinding tak pernah kosong oleh Foto- foto  seorang wanita . Wanitamu.
            “ aku tak pernah bisa menjelaskan betapa aku menyayanginya , meskipun aku terlalu sibuk , meski sut untuk bertemu , mesk berulang kali aku harus membujuknya saat ia marah , tapi aku menyayanginya , , “ matamu menatap pada Foto wanita dinding itu .
            “ Aku mengerti !! “
            “ Semudah itu ? “
            “ Tentu !”
            “ Kenapa dia tidak ?”
            “ mungkin dia tidak benar benar mencintaimu , seperti ..” ucapanku terhenti .
            “ Seperti kau ? Begitu ! “
            Aku terdiam , mencoba menetralisir perasaan yang tak menentu di hatiku saat ini .
            “ Jangan bercanda ! “ bantahku .
            “ jangan bersembunyi lagi  ..” Tegasmu . Aku berusaha pergi dari kamarmu , namun kau segera menarik tanganku dan tak sedikitpun melepaskannya .
            “ Aku juga menyukaimu , menyukai caramu yang diam diam menyukai dan memperhatikan aku , setiap kekhawatiranmu , setiap rasa ingin tahumu terhadap apa yang terjadi padaku , aku suka itu ,  terlebih semua yang kau lakukan ini , tak pernah ku dapatkan darinya ,, “ kau menarik nafas “ tapi aku  sudah punya seseorang , sudah menjalin hubungan bahagia dengannya , jangan hancurkan itu ya Karr .. “
            “ Meskipun dia bukan yang terbaik ? “ aku menatapmu , tak sedikitpun mengalihkan mataku darimu .
            “ Ya.. meskipun dia bukan yang terbaik ..” Kau berjalan mendekat kearahku , tanganku tak kunjung lepas darimu .
            “ Tapi aku menyukai cerita kita ini . Dan ku inta sikapmu padaku jangan pernah berubah , tetap seperti ini selalu , Bisa ? “
            “ aku menggeleng , tapi kau mengelus rambutku perlahan , membuatku luluh dan tak mampu berkata – kata .
            “ Atau aku pergi dari sini , Kamu tak akan melihatku lagi , kau mau itu ..? “
            Aku kembali menggeleng .  “ JANGAN ! “ Lirihku .
Kau memelukku , sementara aku hanya bisa diam dan teramat bingung pada tingkahmu , megnatakan suka , mengatakan sayang dan mengetahui isi hatiku dengan begitu tepatnya , tapi tak menginginkan ku untuk bersamamu , menggantikan sosok yang selami kau kunci di hatimu yang terdalam .
            “ Kau akan tetap menungguku kan ? “ kau melepaskan pelukanmu kemudian mendekatkan wajahmu ke wajahku .  Aku menghela nafas , “ Huh ,, Pria ini “
            “ Yah ,, hanya sampai aku menemukan penggantimu yang lebih baik “
            “Tidak akan !!”
            “ Pasti !!” sanggahku tegas , “ Ku pikir kau tidak pernah memperdulikan perasaanku  ?”
            “ Tidak ada wanita yang mampu menyembunyikan perasaannya ..”  kau mengelus rambutku .       
            “ Setidaknya jangan jadikan aku pelarian , Kau paham ! “  , Kau mengangguk dan tersenyum setelah sebelumnya memberikan ciuman selamat malam di pipiku . aku membuka pintu kamar dan berjalan keluar , mungkin aku telah menjadi wanita yang pernah singgah di hatimu , tapi tak pernah menetap cukup lama . seperti yang ku harapkan .
            Tuhan mengapa kau anugerahkan , cinta yang tak mungkin ku miliki , karena dia yang telah lama kucintai ,, ada yang memiliki .
               



Tidak ada komentar:

Posting Komentar