“
Kamu nggak normal ! “
“ Mana mungkin ! “
“ Lihatlah cermin .. “ Al menarik
Paksa Enji untuk menatap dirinya di cermin .
“ Waw .. Siapa itu ? , Mengerikan
sekali ! “
“ Itu kau Bodoh ! “
“ Aku “ Enji meraba – raba wajahnya yang terpantul
di cermin . “ Bagaimana mungkin ? “
“ Kau berdiam diri selama beberapa
minggu , seperti gadis aneh yang mengurung dirinya dalam kesendirian “
“ aku sedang ketakutan ! “
“ Pada Apa ?” Al Bertanya sinis.
“ Pada dunia , pada orang orang di
dalamnya “ Enji kembali terduduk .
“ Dasar gila ! “ Kembali Al menarik
paksa tangan Enji .
“ hanya cewek bodoh yang tak bisa
Move on , dan aku tak akan membuatmu jadi seperti itu “ Al menarik Enji ,
berusaha membuatnya keluar dari ruangan gelap dan pengap yang menyekap raga
Enji selama ini , Kamar Enji . Al menarik kain jendela dan membuka lebar –lebar
jendela berdebu yang menghalangi sinar mentari untuk menyelip dan memenuhi
sudut sudut kamar .
“ Dengar ! aku tak berniat melangkah
keluar dari kamar ini “ Enji menepis tangan kekar Al , cowok yang selama ini
tidak pernah dirinya perdulikan , jelas hatinya tahu Al menyukainya sejak lama
, tapi Enji sudah punya nama yang menempati hatinya kala itu , bahkan ketika
sang nama berkhianat dan membuatnya begitu terpuruk saat ini , Al tetap disana .
“ lalu kau berharap aku membiarkan
mu sendirian terus, terkurung dalam kesedihan yang berlarut larut ..”
“ Ya
“ Tegas Enji .
“ kau yakin ? “
“ Ya ..”
“ Benar benar yakin ?”
Enji
tersenyum wajah manisnya mulai menyembul di balik tampangnya yang kumal dan
rambutnya yang acak acakan .
“ kau belum menyerah atas diriku ya
.. ?“
“ ya “ Al berucap yakin .
“ aku bukan cewek bodoh yang nggak
bisa Move on !”
“ Buktikan saja “
“ bagaimana ? “
“ Menerima ku barangkali ?”
“ tidak secepat itu , aku masih
ingin sendiri disini , sampai luka dihatiku memudar “
“ Sampai kapan ? “
“ Entahlah ... “ Enji tertunduk ,
perlahan sinar matahari menangkap bulir bulir air mata yang menetes di pipinya
, mungkin apa yang hatinya rasa kini , tak pernah berubah sejak pria itu pergi
. Al menyenderkan tubuhnya dinding .
“ Oh ,, Aku Frustasi ! “ Canda Al
lugu , Enji tersenyum menangkap tingkah
Al dan perlahan berjalan mendekat ke arah Al .
“ kalau kau Frustasi juga , bisa –bisa
aku gagal move on nih ? “
“ Ya terserahmu deh , aku angkat
tangan saja ! “ Balas Al dengan wajah pura pura cuek .
“ Terima kasih ya .. “ Enji memegang
lembut pipi Al . matanya menyorotkan beribu ribu perhatian pada sosok yang
selama initidak ia perdulikan , namun jelas dan pasti tak pernah luput untuk menyayanginya ,
memberikannya kekuatan dan semangan , dan selalu seperti itu.
“Aku akan berusaha bangkit dan
melupakan si Brengsek itu “
“ lalu menerima ku ? “ Al Menatap
penuh harap .
Enji hanya menggeleng .
“ Lalu mencintaimu , sebanyak aku
mencintai aku bahkan lebih “ Enji bangkit dan tersenyum pasti pada dirinya . “
yang tidak ku bayangkan ... Mereka mereka yang tersakiti seperti ku ini , jika
tidak ada yang benar-benar mencintai mereka seperti kau mencintaiku , Bagamana
dengan mereka ya ? “
“ mungkin akan muncul rumah sakit Khusus
bagi mereka yang menderita gagal Move On “ Al asal berbicara . Enji hanya
tersenyumd sambi melangkah memasuki kamar mandi .
“ Move on ? Siapa Takut ! “ Ucap Enji tegas , karena
setelah ini dia akan menatap dunia tanpa rasa takut , menembus badai dan
mengoyak – ngoyak keterpurukan yang selama ini melanda dirinya , sebab di
luarsana banyak cinta yang menanti senyumannya .
Mungkin kemarin kesetiaan adalah
rasa sakit yang mengekang laksana pernjara , tapi mulai detik ini , semuanya
akan berubah . Enji akan berdiri tegak , menatap cermin dan mendapati dirinya
dengan kebahagiaan yang tergenggam Erat di kedua tangannya.
Mengapa kita terjatuh ?
Mungkin, Supaya kita bisa melihat
siapa yang akan mengulurkan tangannya untuk kita.
Mengapa kita terjatuh ?
Mungkin , Sedikit Teguran tentang
Dengan siapa kita sebenarnya harus melangkah.
Mengapa kita terjatuh ?
Mungkin , Agar kita bisa belajar
untuk bangkit .
Untuk mereka yang berpikir ,ketika terjatuh maka hidup
akan terhenti sampai disini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar