lilin
ini masih menyala terang di ujung angka satu dan sembilannya, beberapa
centimeter lagi cahaya lilin itu akan habis dan sisa sisa lilinnya akan meleleh
berserakan diatas kue tart cantik yang aku buat. Sudah pukul sembilan lewat
tujuh menit , namun batang hidung mu belum muncul juga. Entah akan berapa lama
lagi . Aku harap segera. Karena lilin ini butuh dirimu untuk di padamkan . Tapi
harapan hanyalah harapan , kamunya tak kunjung muncul juga .
Aku
sadar ,, mungkin terlalu cepat lilin ini dinyalakan, tentu saja. Hari ini masih
4 november masih ada waktu kurang lebih tiga jam lagi untuk mencecahkan
harapan dihari esok . Tepat di tanggal 5 november hari dimana tuhan
menghadirkanmu didunia ini, untuk aku cintai.
Kamu..
sosok pemuda yang entah bagaimana bisa menyembunyikan hatiku, dan hanya kamu yg
tahu dimana dia berada. Aku masih ingat saat pertama kali bertemu denganmu.
Hari itu , lima tahun yg lalu saat kita sama sama menjadi peserta dalam penerimaan
siswa baru di sekolah yg kita pilih. Saat itu.. dibawah tamaram lampu , aku
tatap kau dari jauh , ada ulas senyum di bibirmu dan di sanalah ku temukan
cinta itu. Namun aku salah ulas senyum dibibirmu telah kau tujukan pada
seseorang . Dan itu bukan aku . Diam diam aku hanya bisa menjadi pengagum yang
mencintai sosok sempurnamu dari jauh.
Namun
aku yakin.. kelak suatu saat nanti , tuhan akan membiarkan senyum indahmu
terukir khusus untuk aku. Aku yg diam diam dan dengan penuh harap ,
mencintaimu , menyayangimu, menjadikanmu satu satunya bintang dari sekian
banyak bintang yg menyinari malam yg gelap. Aku harap suatu saat nanti kamu
akan mengerti impian hatiku itu.
Kini
tak trasa waktu berlalu, aku punya banyak cerita tentangmu yg terukir di setiap
hari yang aku lewati, perlahan tapi pasti aku ketahui namamu, aku tahu di mana
kamu tinggal , hal apa yang kau benci dan yang paling kau sukai, diam diam aku
menjadi sosok yang paling bahagia ketika kamu tersenyum, yang menangis ketika
kamu bersedih, yang merasakan sakit ketika kamu terluka.
Huh...tapi
mengapa kamu tidak mengerti juga ?, begitu rumitkah untuk menyadari perasaan
yang tak pernah ku tutup - tutupi darimu ? Aku benci. Teramat benci pada diriku
yang terlalu takut untuk mengungkapkan perasaan yang ku pendam selama bertahun
tahun .
Aku
wanita..,aku tidak bisa memulai. Kata - kata yang kuharap kamu yang
mengucapkannya setidaknya sedetik lebih dulu dariku. Tak ku sangka bagimu itu
begitu sulit, entah untuk menyadari perasaanku. Atau untuk melupakan dia. Gadis
yang pernah memiliki senyummu waktu itu, yang sekarang telah meninggalkanmu
sementara kau masih senantiasa menunggunya. Sementara aku ,hanya bisa jadi
angin yg mengikuti kemana bayangmu pergi,tanpa sedikitpun mrnjadi sosok yang
memiliki arti. Sehingga sekarang aku hanya bisa menyimpan segala perasaanku
dalam diam , tapi diam tak selamanya indah seperti yang aku duga.
Sedikit
lagi lilin ini akan padam , harapanku akan kehadiranmu benar-benar sirna. Kamu
tetaplah kamu, sosok yang membuat aku menunggu dan terus menunggu sepanjang
waktu. Aku meniup lilin itu " selamat ulang tahun . Cinta "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar