Jumat, 03 Januari 2014

Lilin

lilin ini masih menyala terang di ujung angka satu dan sembilannya, beberapa centimeter lagi cahaya lilin itu akan habis dan sisa sisa lilinnya akan meleleh berserakan diatas kue tart cantik yang aku buat. Sudah pukul sembilan lewat tujuh menit , namun batang hidung mu belum muncul juga. Entah akan berapa lama lagi . Aku harap segera. Karena lilin ini butuh dirimu untuk di padamkan . Tapi harapan hanyalah harapan , kamunya tak kunjung muncul juga . 

Aku sadar ,, mungkin terlalu cepat lilin ini dinyalakan, tentu saja. Hari ini masih 4 november masih ada waktu kurang lebih tiga jam lagi untuk mencecahkan harapan dihari esok . Tepat di tanggal 5 november hari dimana tuhan menghadirkanmu didunia ini, untuk aku cintai.

Kamu.. sosok pemuda yang entah bagaimana bisa menyembunyikan hatiku, dan hanya kamu yg tahu dimana dia berada. Aku masih ingat saat pertama kali bertemu denganmu. Hari itu , lima tahun yg lalu saat kita sama sama menjadi peserta dalam penerimaan siswa baru di sekolah yg kita pilih. Saat itu.. dibawah tamaram lampu , aku tatap kau dari jauh , ada ulas senyum di bibirmu dan di sanalah ku temukan cinta itu. Namun aku salah ulas senyum dibibirmu telah kau tujukan pada seseorang . Dan itu bukan aku . Diam diam aku hanya bisa menjadi pengagum yang mencintai sosok sempurnamu dari jauh. 

Namun aku yakin.. kelak suatu saat nanti , tuhan akan membiarkan senyum indahmu terukir khusus untuk aku.  Aku yg diam diam dan dengan penuh harap , mencintaimu , menyayangimu, menjadikanmu satu satunya bintang dari sekian banyak bintang yg menyinari malam yg gelap. Aku harap suatu saat nanti kamu akan mengerti impian hatiku itu. 

Kini tak trasa waktu berlalu, aku punya banyak cerita tentangmu yg terukir di setiap hari yang aku lewati, perlahan tapi pasti aku ketahui namamu, aku tahu di mana kamu tinggal , hal apa yang kau benci dan yang paling kau sukai, diam diam aku menjadi sosok yang paling bahagia ketika kamu tersenyum, yang menangis ketika kamu bersedih, yang merasakan sakit ketika kamu terluka. 

Huh...tapi mengapa kamu tidak mengerti juga ?, begitu rumitkah untuk menyadari perasaan yang tak pernah ku tutup - tutupi darimu ? Aku benci. Teramat benci pada diriku yang terlalu takut untuk mengungkapkan perasaan yang ku pendam selama bertahun tahun . 

Aku wanita..,aku tidak bisa memulai. Kata - kata yang kuharap kamu yang mengucapkannya setidaknya sedetik lebih dulu dariku. Tak ku sangka bagimu itu begitu sulit, entah untuk menyadari perasaanku. Atau untuk melupakan dia. Gadis yang pernah memiliki senyummu waktu itu, yang sekarang telah meninggalkanmu sementara kau masih senantiasa menunggunya. Sementara aku ,hanya bisa jadi angin yg mengikuti kemana bayangmu pergi,tanpa sedikitpun mrnjadi sosok yang memiliki arti. Sehingga sekarang aku hanya bisa menyimpan segala perasaanku dalam diam , tapi diam tak selamanya indah seperti yang aku duga. 

Sedikit lagi lilin ini akan padam , harapanku akan kehadiranmu benar-benar sirna. Kamu tetaplah kamu, sosok yang membuat aku menunggu dan terus menunggu sepanjang waktu. Aku meniup lilin itu " selamat ulang tahun . Cinta "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar